Sejarah Klasifikasi Makhluk Hidup
Sistem klasifikasi makhluk hidup mengalami perkembangan dari zaman ke zaman. Misalnya Pada awalnya manusia hanya mengelompokkan tumbuhan kedalam dua kelompok, yaitu tumbuhan yang dapat dimakan dan tumbuhan yang tidak dapat dimakan.
Perkembangan ilmu pengetahuan menuntut sistem klasifikasi makhluk hidup untuk lebih maju, misalnya dengan adanya sistem taksonomi.
Klasifikasi Aristoteles mencakup 500 hewan dan membaginya dalam kelompok besar berdasarkan darah merah (sebagian besar vertebrata) dan tak berdarah merah (sebagian besar hewan-hewan tak bertulang belakang).
Aristoteles memakai ciri-ciri embriologi, tingkah laku, dan ekologi untuk mengklasifikasi organisme, serta ciri-ciri struktur dan morfologi.
Aristoteles kadang- kadang tidak konsisten dalam melakukan klasifikasi, misalnya membagi makhluk hidup dalam kelompok terestrial (organisme darat) dan akuatik (air).
Sejak ditemukannya makhluk hidup baru oleh peneliti-peneliti, klasifikasi Aristoteles digantikan oleh bagan klasifikasi yang baru.
Bagan klasifikasi yang biasa digunakan saat ini adalah sistem binomial nomenclatur. Sistem ini disusun oleh Linnaeus (1707–1778) dan dipublikasikan pada tahun 1735.
Klasifikasi Linnaeus ini sangat menarik karena sangat fleksibel untuk menyerap/menerima spesies baru hasil penelitian terakhir. Oleh karena itu, dia dianggap sebagai Bapak Klasifikasi.
Jadi binomial nomenklatur artinya setiap jenis makhluk hidup punya nama ilmiah yang terdiri atas dua kata (diambil dari nama genus dan spesies) dengan bahasa latin.
Pada sistem klasifikasi Linnaeus, bahasa latin digunakan secara universal untuk memberi nama organisme dan kelompoknya.
Para ahli biologi yang pertama kali mendeskripsikan suatu organisme namanya berhak diabadikan di akhir nama organisme yang ditemukan.
Dalam bukunya, nama Linnaeus dipakai sebagai nama makhluk hidup yang ditemukan oleh Linnaeus. Jadi, namanya diabadikan di akhir nama spesies yang ditemukan disingkat ‘L’.
Linnaeus melakukan ekspedisi dan menemukan 7.700 spesies tumbuhan dan 4.400 spesies hewan yang kemudian distandarisasi dan diterapkan dalam sistem binomial nomenclatur. Linnaeus mengambil lambang dan dari formasi sebagai simbol jantan dan betina.
Perkembangan ilmu pengetahuan menuntut sistem klasifikasi makhluk hidup untuk lebih maju, misalnya dengan adanya sistem taksonomi.
Sejarah klasifikasi makhluk hidup
Aristoteles (384–322 M) adalah tokoh klasifikasi di zaman Yunani Kuno. Beliau menulis hasil pengamatannya dan menghasilkan bagan klasifikasi.Klasifikasi Aristoteles mencakup 500 hewan dan membaginya dalam kelompok besar berdasarkan darah merah (sebagian besar vertebrata) dan tak berdarah merah (sebagian besar hewan-hewan tak bertulang belakang).
Aristoteles memakai ciri-ciri embriologi, tingkah laku, dan ekologi untuk mengklasifikasi organisme, serta ciri-ciri struktur dan morfologi.
Aristoteles kadang- kadang tidak konsisten dalam melakukan klasifikasi, misalnya membagi makhluk hidup dalam kelompok terestrial (organisme darat) dan akuatik (air).
Sejak ditemukannya makhluk hidup baru oleh peneliti-peneliti, klasifikasi Aristoteles digantikan oleh bagan klasifikasi yang baru.
Bagan klasifikasi yang biasa digunakan saat ini adalah sistem binomial nomenclatur. Sistem ini disusun oleh Linnaeus (1707–1778) dan dipublikasikan pada tahun 1735.
Klasifikasi Linnaeus ini sangat menarik karena sangat fleksibel untuk menyerap/menerima spesies baru hasil penelitian terakhir. Oleh karena itu, dia dianggap sebagai Bapak Klasifikasi.
Pengertian binomial nomenclature
Binomial nomenklatur adalah cara pemberian nama suatu jenis organisme yang terdiri dari dua kata dari sistem taksonomi dan menggunakan bahasa latin.Jadi binomial nomenklatur artinya setiap jenis makhluk hidup punya nama ilmiah yang terdiri atas dua kata (diambil dari nama genus dan spesies) dengan bahasa latin.
Gambar: Contoh penamaan berdasarkan bonomial nomenclatur pada Jagung (Zea Mays) |
Pada sistem klasifikasi Linnaeus, bahasa latin digunakan secara universal untuk memberi nama organisme dan kelompoknya.
Para ahli biologi yang pertama kali mendeskripsikan suatu organisme namanya berhak diabadikan di akhir nama organisme yang ditemukan.
Dalam bukunya, nama Linnaeus dipakai sebagai nama makhluk hidup yang ditemukan oleh Linnaeus. Jadi, namanya diabadikan di akhir nama spesies yang ditemukan disingkat ‘L’.
Sumbangan Besar Carollus Linnaeus
Carollus Linnaeus mengenalkan metode klasifikasi makhluk hidup dengan sistem binomial nomenclatur. Linnaeus menerapkan sistem binomial nomenclatur atau tata nama ganda sebagai dasar sistem klasifikasi modern.Linnaeus melakukan ekspedisi dan menemukan 7.700 spesies tumbuhan dan 4.400 spesies hewan yang kemudian distandarisasi dan diterapkan dalam sistem binomial nomenclatur. Linnaeus mengambil lambang dan dari formasi sebagai simbol jantan dan betina.
0 Response to "Sejarah Klasifikasi Makhluk Hidup"
Posting Komentar